FK UNPRI GELAR SEMINAR CHALLENGING IN ARTHROPLASTY REVISION

Dari Tiga Dokter Spesialis Bedah Tulang dan Sendi Satu Diantaranya Dari Jerman

Rabu, 10 Desember 2014 18:50:27 oleh frank | berita sebelumnya | berita selanjutnya

Dokter spesialis bedah tulang dan sendi dari Jerman, A. Lois Franz, M.D., memberikan paparan tentang "Challenging in Arthroplasty Revision" dihadapan mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Unpri dan dokter umum di Rumah Sakit Royal Prima, jalan Ayahanda, Medan, pada hari Jumat, 22 Agustus 2014.

Seminar tersebut dihadiri Pembina Yayasan Perguruan Tinggi Prima Indonesia, dr. I Nyoman Ehrich Lister, M.Kes., AIFM, Ketua Badan Pelaksana Harian Universitas Prima Indonesia, Dr. Tommy Leonard, S.H., M.Kn., Penasehat Unpri, dr. Sofian Wijaya, M.H.A, Rektor Unpri Prof. dr. Djakobus Tarigan, AAI, DAAK, Wakil Rektor II, Ermi Girsang, SKM, M.Kes., Dekan FK Unpri, dr. H. Yulitas Bachtiar, Sp.A., Wakil Dekan III FK Unpri, dr. Ali Napiah Nasution, para dokter umum, dan mahasiswa FK Unpri.

Menurut Franz, masalah sendi banyak terjadi sekarang ini, kecanggihan teknologi menyediakan jalan keluarnya dapat mengatasi permasalahan pada sendi dan permukaan sendi, yaitu Arthroplasty.

Arthroplasty, kata Franz, adalah mengganti permukaan tulang rawan sendi yang rusak, dengan permukaan sendi lutut buatan (prothese).

Dijelaskannya, bahwa permukaan sendi buatan itu, terbuat dari bahan yang tidak akan terserap tubuh dan tidak ditolak tubuh. Sendi buatan, antara lain terbuat dari logam untuk dipasangkan pada tulang serta bahan sejenis plastik untuk bantalan tulang.

"Penggantian diawali dengan pengukuran sendi secara akurat sehingga didapatkan hasil yang optimal dan diharapkan sendi dapat bergerak", katanya.

Turut juga hadir pada seminar itu, spesialis bedah tulang dan sendi dari Rumah Sakit Columbia Asia, dr. Adrian Khu, Sp.OT, dan Rio Jansen Sitorus yang membahas tentang Rehabilitation Past Operation.

Menurut dr. Adrian Khu, bedah tulang (Orthopedic) saat ini sudah mengalami kemajuan, terutama didalam negeri.

"Di dalam negeri sendiri, dokter spesialis bedah tulang kita sudah bisa dan sering melakukan pergantian sendi ataupun sendi lutut serta hal - hal yang lain termasuk rekontruksi dari ACL. Dan ini memudahkan bagi pasien melakukan perawatan dengan biaya tidak terlalu mahal, dibanding jka pasien harus berobat ke luar negeri, karena mereka harus bolak balik semasa dalam perawatan", kata dokter yang ramah ini meyakinkan.

Malah, kata dr. Adrian Khu, untuk masalah bedah tulang ini, tidak hanya dokter saja yang diberikan pengetahuan lebih dalam, tetapi para dukun patah tulang pun akan diberikan semacam Workshop, agar mereka lebih terarah, sehingga pasien tidak menjadi korban dan pasien pun akan merasa nyaman.

Disebutkan dr. Adrian Khu, banyak kasus mengenai masalah ini. Salah satu penyebab banyaknya kasus itu, karena faktor usia, beban pekerjaan, kegemukan, atau saat sakit pasien kerap menggunakan obat sembarangan, sehingga menimbulkan kerusakan pada tulang.

Sejauh ini, ucap dr. Adrian Khu, dokter spesialis bedah tulang di Medan, ada sekitar 30 orang lebih. Di Rumah Sakit Royal Prima jalan Ayahanda sendiri sudah ada 4 orang dokter spesialis bedah tulang yang siap siaga selalu. Dengan demikian, pasien tidak perlu berobat ke luar negeri.

dr. Adrian Khu yakin, bahwa sekarang ini masyarakat sudah banyak yang tahu sehingga tidak harus berobat bolak balik ke luar negeri. Artinya, masyarakat kita sudah percaya dengan dokter - dokter dalam negeri.

Pada kesempatan yang sama, Dekan FK Unpri, dr. H. Yulitas Bachtiar, Sp.A., mengatakan, seminar ini penting untuk menambah pengetahuan mahasiswa FK Unpri mengenai Challenging in Arthosplasty Revision.

Disebutkan Yulitas, saat ini banyak dokter mengambil spesialis bedah tulang dan sendi. Karena ilmu bedah tulang ini sekarang sudah lebih maju.

"Dengan adanya seminar ini, diharapkan peserta yang hadir dapat menyerap ilmu yang diberikan oleh para pembicara baik dari Medan sendiri maupun dari luar negeri seperti dari Jerman", kata Yulitas.

Ditempat terpisah, Wakil Dekan III FK Unpri, dr. Ali Napiah Nasution, menambahkan, tujuan dari seminar ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman bagi para dokter umum dan mahasiswa kedokteran serta lainya, dalam penanganan masalah sendi yaitu dengan teknologi Arthroplasty.

Selain itu secara tidak langsung, para peserta seminar juga akan lebih termotivasi untuk mengetahui perkembangan ilmu kedokteran masa kini khususnya dibidang orthopedi.

dr. Adrian Khu, Sp.OT, dan A. Alois Franz, M.D., foto bersama Wakil Dekan III FK Unpri, dr. Ali Napiah Nasution, usai kuliah umum di Rumah Sakit Royal Prima, jalan Ayahanda, Medan.


Berita Seputar Kedokteran:

Berita Lain:

Berita Halaman Depan: